Selasa, 31 Maret 2009

MENGAPA KATERING PESTA MENJADI PILIHAN

Banyak jenis Jasa Boga yang bisa menjadi pilihan tetapi katering untuk pesta yang menjadi pilihan saya, dengan melakukan pengamatan dilapangan dan mempelajari langsung kepada para pelaku maupun konsumen dibisnis ini akhirnya saya memilih jenis usaha yang satu ini. Walaupun pekerjaan untuk katering jenis pesta mempunyai keunikan yang tidak ada di jenis usaha lainnya tapi menurut saya kalau menjalankannya dengan konsep yang jelas pasti bisa jalan, kita tahu pada umumnya memang ada 2 cara dalam penyajian yang dilakukan untuk usaha catering yaitu prasmanan dan ada yang di dalam kotak (dos), rantang.
Untuk nasi kotak (dos) jumlah pesanan akan mempengaruhi waktu dan tenaga kerja proses produksi, dengan jumlah pesanan makin banyak berarti waktu yang dibutuhkan makin banyak, agak berbeda dengan katering untuk pesta karena cara penyajiannya (prasmanan) tidak seberapa berpengaruhnya bedanya lha wong yang makan ngambil sendiri...

Ada beberapa jenis usaha katering yang bisa dijalankan dalam memenuhi permintaan pasar tetapi akhirnya katering pesta menjadi pilihan saat itu karena waktu akan mulai usaha bener bener gak punya modal, dalam pemesanan catering pesta sudah menjadi sebuah aturan bahwa pembayaran ada DP (uang muka) dan seluruh pembayaran harus lunas sebelum acara. Sementara katering yang bukan untuk acara (event) butuh modal awal buat bayar karyawan dan biaya rutinnya lebih besar, yang paling besar adalah biaya untuk tenaga kerja, belanja,penyediaan peralatan, disinilah unikannya usaha katering acara (event) sebagian peralatan produksi bisa sewa apalagi untuk peralatan untuk penyajian seluruhnya oleh persewaan sudah disediakan sehingga tidak perlu ada investasi dalam peralatan.

Usaha catering dibagi menjadi dua yaitu :

2 Jenis Usaha Katering:

Rutin (langganan)
1. Industri :
• Rantangan / Tray
• Kotak / Bungkus
2. Rumah tangga / kost (rantangan)
• Rantangan / Tray
• Kotak / Bungkus

Acara (event) :
1. Pesta (prasmanan)
• Sunatan
• Slametan
• Ulang Tahun
• Seminar
• Perkawinan ( manten )
• dll

Saya coba bikin tabel sederhana dari hasil pengamatan :


klik untuk memperbesar

Karena Pembayaran katering Acara (event) lunas di depan maka berpengaruh dengan modal kerja, juga tenaga kerja jumlahnya sesuai besar pesanan dan waktu pekerjaan lebih pendek hanya pada tanggal acara.

Saya memulainya dengan acara-acara kecil seperti pesta ulang tahun, Sunatan, Slametan pindah rumah, dan awalnya konsumen yang saya garap dari saudara, teman, tetangga, dengan harapan dukungan dari mereka (support) biar lebih pede biar tambah yakin kalau nanti ada kurangnya kritik atau masukannya bisa dengan cara damai…he..he kayak kampanye Caleg aja.
Semoga pengalaman ini bermanfaat buat yang baca.

LANGKAH AWAL SAYA DALAM MEMULAI USAHA KATERING

 I. Survey lapangan untuk menentukan memilih jenis catering yang akan di jadikan usaha.

 II. Tentukan target pasar jangka pendek (dlm 3 bulan)

 III. Membuat peta pasar yg akan di garap ( mapping)

 IV. Inventarisir peralatan dan apa yang kita punya contohnya seperti :


1. Pengetahuan mengenai usaha Katering
• Kemampuan kita dalam ilmu kuliner
• Buku resep
• Sumber informasi lainnya mengenai kuliner...


2. Alat produksi yg dimiliki
• Lahan dapur
• Kompor
• Panci
• Dandang
• Wajan
• Pisau
• Papan telenan
• DLL

3. Sumber daya manusia
• Kepala Koki ( Istri & saya sendiri )
• Koki ( Istri & saya sendiri )
• Helper ( pembantu Rajang & Cuci peralatan dll )
• Bag Pakeging
• Pengadaan ( Istri & saya sendiri )
• Sopir ( Istri & saya sendiri )

4. Armada Transportasi
• Bisa milik sendiri
• Bisa sewa

5. Modal yang dimiliki

6. Sumber Modal lainya

7. Dll


Setelah memilih jenis usaha catering yang akan di kerjakan saya membuat jadwal kerja agar tahu mana yang akan dijadikan preoritas kerja dalam menjalankan usaha ini, takutnya nantinya banyak buang waktu karena yang dikerjakan tidak beraturan dan sulit untuk mengevaluasi.

Setiap akhir bulan saya dan istri selalu mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan, tetapi kami berdua paling suka mengevaluasi kegagalan atau komplain dari konsumen walaupun kadang kita dengan perasaan yang gak karuan...
(marah,malu,jengkel,kecewa,senang,tertawa…) sudah menjadi bumbu dalam pembicaran tetapi semuanya harus dihadapi dengan lapang dada untuk kemajuan usaha katering. Sebab menurut kami bila ada komplain berarti ada respon yang berarti mereka adalah calon pelanggan sebab mereka masih peduli dengan memberikan komplain oleh karena itu motto kami adalah “KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN UTAMA KAMI” terutama dalam produksi.
Usaha catering saya ada 2 bagian bidang pekerjaan kami membagi pekerjaan Istri saya yang menangani marketing,dekor catering,pelayanan,rias,foto & video semua yang berkaitan di acara sampai peralatan penyajian sedangkan saya di produksi sampai ke pembelian …keluar masuk pasar sampai bersihkan kompor.
Dari pengalaman selama ini yang paling penting adalah untuk melakukan langkah awal dalam memulai usaha catering selalu harus ada rencana kerja, kami berdua dengan bagian/divisi masing-masing selalu membuat rencana & laporan harian, mingguan, bulanan sehingga setiap hari apa yang mau / sudah dikerjakan ada pegangannya …walaupun sederhana tapi saya mencoba bekerja dengan diawasi / dikontrol oleh system.


“ANAK PANAH AKAN TAJAM BILA LEPAS DARI BUSURNYA”