AWAS ..!!! SUDAH SIAPKAH ANDA KEHILANGAN
PEKERJAAN..?
KENAPA HARUS RESAH..BINGUNG ..MARAH..FRUSTASI…..
Seperti yang terjadi di Surabaya terakhir ini dan diberitakan dalam Koran Jawa Pos 2 Mei 2009 peristiwa seperti ini sudah menjadi rutinitas kehidupan sebagian masyarakat yang statusnya karyawan sebuah perusahaan, perasaan takut,resah,bingung,marah,galau….untuk menjalani kehidupan selanjutnya bagaimana..????
Sudah saatnya berpikir untuk mencari Solusi yang cerdas sebelum semua terjadi karena situasi perekonomian Indonesia yang sedang gonjang ganjing dan tidak dipungkiri angka pengangguran terus meningkat belum ada tanda – tanda untuk turun ..”kok turun tetep aja gak bisa dan sampai kapan……oh kejamnya dunia?”
SOLUSI YANG PALING TEPAT ADALAH : “ MEMBUAT USAHA KATERING “
Untuk mendapatkan tips & triknya bisa lewat blog ini saya akan berbagi pengalaman, jika anda tinggal di Surabaya silahkan datang kekantor kami atau tempat produksi untuk melihat secara langsung dan tidak hanya di tempat produksi saja anda bisa juga ikut dalam persiapan untuk menata gedung acara untuk paket perkawinan agar lebih jelas karena dengan melihat langsung aktifitasnya akan lebih mudah untuk dipahami, tidak ada yang tidak mungkin segera buat pertimbangan dengan keluarga/teman dekat, susun rencana yang jelas dan segera buat keputusan sebelum anda terikut seperti dalam gambar foto ini yang dirilis Jawa Pos Tanggal 2 Mei 2009...aduuuh jangan sampai deh..!
Jawa Pos tanggal 2 Mei 2009”
Pemprov Jatim Berupaya Agar Tidak Terjadi PHK Masal
“Kutipan berita Koran Jawa Pos tanggal 2 Mei 2009”
SURABAYA - Ancaman PHK masal selalu menjadi isu dalam setiap peringatan Hari Buruh yang jatuh kemarin (1/5). Masalah itu coba dicarikan solusi oleh pemerintah provinsi. Gubernur Soekarwo berjanji membuat surat edaran ke seluruh perusahaan di Jatim agar tidak melakukan pemberhentian masal.
Janji Soekarwo itu disampaikan setelah menerima perwakilan buruh yang melakukan aksi demonstrasi di depan kantor pemprov kemarin. Mantan Sekdaprov tersebut bahkan salat Jumat bersama para demonstran.
Dalam pertemuan dengan Soekarwo dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, perwakilan buruh mengeluarkan unek-uneknya. Di tengah kondisi ekonomi yang sedang krisis, PHK masal merupakan momok yang paling ditakuti buruh. Nah, masalah itu langsung direspons Soekarwo. Dia meyakinkan bahwa pemprov akan melakukan sejumlah langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan buruh, termasuk solusi dari PHK masal.
''Kami akan mengeluarkan surat edaran kepada kabupaten/kota agar melakukan upaya penyelamatan usaha sehingga tidak terjadi gelombang PHK masal,'' kata Soekarwo. Surat itu akan dibuat dalam tempo dekat. Dia juga berharap agar surat edaran tersebut diteruskan kepada pengusaha.
Menurut Soekarwo, pemberhentian karyawan memang hak perusahaan. Namun, dia meminta agar pengusaha tidak hanya mementingkan peningkatan deviden, tetapi berdampak pada PHK masal.
Soekarwo lantas mencontohkan solusi atas permasalahan buruh di Jepang. Menurunnya omzet sejumlah perusahaan tidak langsung ditindaklanjuti dengan pemecatan. Perusahaan dan buruh diajak duduk bersama untuk mencari solusi. Dengan demikian, terjadi kesepakatan upah buruh yang diturunkan.
''Saya pernah membacanya di suatu jurnal ekonomi. Ada perusahaan Jepang yang buruhnya siap upahnya turun beberapa persen, asal tidak ada PHK. Pihak perusahaan juga secara terbuka menjelaskan masalah keuangan perusahaan. Kalau antara buruh dan pengusaha bisa menjalin kerja sama yang baik, saya yakin PHK masal bisa dihindari," jelas Soekarwo.
Selain mengirimkan surat edaran, pemprov berjanji membentuk dewan industrialisasi daerah. Dengan demikian, seluruh permasalahan buruh dan perusahaan bisa dibahas di lembaga tersebut. Usul pembentukan dewan industrialisasi juga merupakan tuntutan dari demonstran yang kemarin mendatangi kantor pemprov.
''Yang pasti, semua tuntutan akan kami pertimbangkan. Kalau kami berwenang, kami akan laksanakan. Tapi, kalau itu kewenangan pusat, kami tidak bisa,'' tegasnya.
Ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM) Jatim seharian kemarin berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jatim. Dalam aksinya, mereka menyerukan berbagai tuntutan. Di antaranya, meningkatkan penganggaran untuk meningkatkan kesejahteraan buruh, mendukung pembubaran pengadilan hubungan industrial, dan menurunkan outsourcing di perusahaan.
Respons gubernur yang menerima perwakilan buruh itu disambut positif demonstran. ''Sepanjang sejarah, baru kali ini gubernur dan wakil gubernur menerima perwakilan buruh,'' kata koordinator aksi, Jamaludin. (fid/oni)